Donderdag 21 Maart 2013


PDTB

Pngetahuan Dasar Teknik Bangunan

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRNvWqMQQjEGMhqGGid8o6hdl1TlKswRZT6McYBdNVwC4wWFZYf


Disusun Oleh:  1.Akhmad Firdaos
                        2.Imam Nur Hasim
                        3.M.Imam Febri A
                        4.Putri Oktaviani S
                        5.Riyan Arifin
Hasil Survey di Perumahan Puri Sebayu
1.Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali sering kita temui pada bangunan – bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm.


Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan.Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.Ukurannya rata – rata 30 x 30 Cm.


Bahan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pasangan batu kali baik yang termasuk material pokok atau material bantu dapat di list sebagai berikut:

1.      Portland cement / semen merupakan bahan perekat pada adukan yang selanjutnya digunakan untuk merangkai pasangan batu kali.
2.      Pasir pasang untuk membuat adukan sebagai bahan perekat pasangan batu kali
3.      Batu kali atau batu belah sebagai bahan utama pondasi batu kali

4.      Kerikil untuk campuran adukan beton pada lantai kerja rabat beton
5.      Material bantu seperti paku, kawat bendrat, benang ukur, papan bow plank dll.

Gambar batu belah


Komposisi pasangan:

  • Urugan pasir , setebal 10 cm pada bagian bawah
  • Pasangan aanstamping / batu kosong setebal 20 cm diatas urugan pasir
  • Pasangan batu kali bentuk trapesium dengan campuran batu kali/gunung + pasir + semen PC dan kapur, biasanya dipakai komposisi 1PC  : 3KPR  : 10 PSR dengan ketinggian 1 m s/d 1,5 m ( bisa lebih tergantung kontur tanah )
  • Lebar atas minimal 30 cm, lebar bawah tergantung ketinggian ( makin tinggi makin lebar )
http://4.bp.blogspot.com/_wC8_9aR_6uE/S76LGsvBQsI/AAAAAAAACjU/OBG1C4Mnhwg/s320/pondasi+batu+kali+2.bmp
Gambar sketsa pondasi batu kali




Tahapan dalam pelaksanaan :

PEKERJAAN TANAH

  1. Pembongkaran dan Pembersihan
  2. Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput/tanah, sampah atau bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar lokasi.
  3. Galian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.
  4. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
Gambar galian pondasi

  1. Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang direncanakan . Sedangkan hasil galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan.
  2. Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.

PEKERJAAN PONDASI
  1. Pondasi bangunan yang digunakan adalah  pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai  keadaan dilapangan .
  2. Tebarkan Pasir Urug dibagian permukaan galian tanah setebal 10 cm (atau yang disarankan).
  3. Pasanglah terlebih dahulu Batu Kali bulat tanpa adukan semen (Aanstamping) diatas pasir urug.
  4. Pasanglah pondasi Batu Kali Belah dengan adukan semen campuran, 1 : 5 atau 1 : 4 (Semen dan Pasir), besarannya disesuaikan dengan ukuran pada Gambar Lapangan.
  5. Pada posisi 20 cm bagian atas pasangan batu kali belah, sebaiknya dilakukan dengan campuran semen kedap air 1 : 3, untuk menghindari terjadinya rembesan air tanah terhadap pasangan dinding diatas dekat pondasi.
  6. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
  7. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada perekat diantaranya hinga rapat.
  8. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.
  9. Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai bagian atas selesai, lakukan pengecekan kembali untuk mengetahui permukaan Pondasi sudah rata (water pas)





2.Sloof
Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas pondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh pondasi, juga sebagai pengunci dinding agar saat terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh. Sloof sangat berperan terhadap kekuatan bangunan. bahan yang digunakan adalah beton dengan campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 split (koral) 

Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu adalah lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15) dan untuk rumah lantai dua , dimensi sloof yang sering digunakan adalah lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10 cm.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiioS3SYbSupaG7xETKYO4BBW09f1PNTAyxt6kzofJqXXyqSlAWI10qSRCcH8Rowt89pHGhqKd8SdYVh994u2CcEvI3TTE0koV6K6sW_HEVX-obtyteSuXunYTWh11R98Asj9qha2Jyclc/s320/sloof.png

        Gambar kerangka dan bagian sloof yang sudah di cor sebagian
Gambar proses pembuatan kerangka sloof



3.Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (sudarmoko, 1996)
Pada bangunan sederhana bentuk kolom ada 2 jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis
  • Kolom Utama - yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban diatasnya. untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3,5 meter, hal ini dimaksudkan agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak terlalu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan untuk rumah tinggal lantai 2, dimensi kolom yang dipakai biasanya 20/20 dengan tulangan pokok 8 dia 12 mm, dengan besi begel dia 8-10 cm
 Ket.: 
8 dia 12mm = besi 12 mm jumlahnya 8 buah 
dia 8-10 cm = besi begel diameter 8 mm dengan jarak 10 cm 

  • Kolom Praktis - adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar stabil, jarak kolom maksimum 3,5 mtr atau pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut dinding). dimensi kolom praktis 15/15 cm dengan tulangan beton 4 dia 10 dan jarak begel dia 8 - 20 cm
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUpaSn96x-Dc6zwqkJ8PsAY98nqajwKYikVLjc9Vok2NNbA2JLiN17X7Kp1qRY3QJ7vVkqUpQ711lY7sHwzH_4utWSmDqSK-2WsJLvBlVEQCxUMuHaxliLS9_rOmttoSvaZEgg-AeyPBc/s320/Kolom.jpg

 SK SNI T-15-1990-03 mendifinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyanggah beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak di topang paling tidak tiga kali dimensi lateral
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan terhadap tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan

JENIS-JENIS KOLOM
Menurut Wang (1986) dan Fergusen (1986) jenis-jenis kolom ada tiga yaitu :
  • Kolom Ikat (tie Column) - adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang di beri tulangan dengan batang tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan sengkang lateral. Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya
  • Kolom Spiral (spiral column) - menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan kolom ikat hanya saja pengikat tulangan memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus disepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan terhadap kolom untuk menyerap deformasi cukup
  • besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud
  • Kolom Komposit (composite column) - adalah struktur kolom komposit yang merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa dengan atau tanpa diberi batangan tulangan pokok memanjang
 
Gambar kerangka kolom yg belum di cor


















4.Pasangan Batu Bata
Pengertian Pasangan Batu
Pasangan batu adalah bahan batuan yang disusun dengan menggunakan adukan sebagai perekat sehingga membentuk konstruksi bangunan tertentu.



















ppa




Gambar pemasangan batu bata                         Gambar batu bata yang baik

Pasangan batu bata/ bata merah adalah batu bata yang disusun sedemikian rupa dengan menggunakan adukan sehingga membentuk konstruksi pada bagian bangunan tertentu.

Fungsi Dinding/Tembok Pada Bangunan Gedung
  • Pada bangunan gedung sederhana (rumah tinggal), dinding berfungsi sebagai struktur (penyangga beban-beban bangunan) dan sebagai partisi (pembatas/penyekat antar ruangan).
  • Pada bangunan gedung bertingkat: pada umumnya struktur utamanya dari beton bertulang atau baja, maka temboknya hanya berfungsi sebagai penyekat/partisi.
Macam-Macam Tebal Dinding
  • Dinding 1/2 batu: tebal dinding = L, paling sering dilaksanakan
  • Dinding 1 batu: tebal dinding = 2 L = P
  • Dinding 1 1/2 batu: tebal dinding = 3 L = P+L
  • Dinding 2 batu: tebal dinding = 4 L = 2P
  • Dinding 2 1/2 batu: tebal dinding = 5 L = 2P+L, dst.
Macam-Macam Ikatan Bata
  • Dinding tebal 1/2 batu: ikatan 1/2 batu, umum dilaksanakan
  • Dinding tebal 1 bata atau lebih: ikatan kepala, ikatan inggris, ikatan belanda, ikatan flam




5.Finishing
          Finishing merupakan proses akhir pada suatu pembangunan, yang meliputi: pengacian, pengecatan, pemasangan kramik, dan variasi yang lainya
Mengecat dinding kadang di anggap merupakan sesuatu yang remeh.Mungkin anda benar,tapi hati-hati pengaplikasian cat bangunan yang tampa di sertai pengetahuan tehnik,bisa menimbulkan resiko di kemudian hari.Misalnya,Cat cepat pudar,dan mengelupas.

Untuk menghindari resiko cat cepat pudar dan mengelupas,maka perlu di perhatikan beberapa hal sebagai persiapan pengecatan.
1.Dinding bangunan yang akan di cat harus di pastikan suda kering sempurna +/- 1 bulan setelah selesai di pelaster.
2.Tembok di plamir untuk menutup pori-pori bangunan,setelah itu di haluskan dg amplas.
3.Pemberian cat dasar.Cat dasar yang di pergunakan di sini biasanya wall sealler yang berpungsi untuk menetralisir alkali tembok yang berlebihan.
4.pengecetan,setelah cat dasar kering di lanjutkan dengan pengecatan dengan mempergunakan roll atau kuas.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan aturan-aturan yang tertera di kemasan cat.

Untuk dinding yang berhubunga
n dengan cuaca luar (dinding bagian luar) sangat di sarankan untuk tidak di plamir.
 















Sumber :        Hasil Survey di Puri Sebayu Tegal
                        Internet